Kantor Imigrasi Ponorogo meningkatkan pengawasan terhadap keberadaan warga negara asing di wilayah Ponorogo, Pacitan, dan Trenggalek. Hal ini menyusul mencuatnya nama Dewi Astutik, seorang wanita yang diduga terlibat dalam jaringan narkoba internasional.
Kepala Kantor Imigrasi Ponorogo, Happy Reza Dipayuda, menjelaskan bahwa Dewi Astutik diduga kuat menyamar sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) untuk merekrut kurir narkoba. Yang bersangkutan mengaku sebagai TKI, namun tugasnya adalah mencari kaki tangan untuk dijadikan kurir, ujarnya pada Kamis, 29 Mei.
Sementara itu, Kepala Dusun Sumber Agung, Gunawan, memastikan bahwa Dewi Astutik bukan warga asli dusunnya, meskipun beralamat di Balong. Dewi Astutik bukan warga sini, tapi alamatnya memang benar di Balong, kata Gunawan, Rabu, 29 Mei 2025.
Dewi Astutik menjadi sorotan setelah disebut-sebut sebagai otak di balik sindikat narkoba jaringan Fredy Pratama. Ia diduga terlibat dalam penyelundupan 2 ton sabu senilai Rp 5 triliun. Kasus ini membuat geger warga Dusun Sumber Agung, Desa Balong, Ponorogo, Jawa Timur.
Kantor Imigrasi Ponorogo telah berkoordinasi dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk mengusut tuntas kasus ini. Kerja sama lintas instansi ini diharapkan dapat mengungkap jaringan narkoba yang melibatkan Dewi Astutik.
Detikcom mempersembahkan ajang penghargaan bagi jaksa dan polisi teladan di seluruh Indonesia. Ajang ini merupakan bentuk apresiasi atas dedikasi dan prestasi para penegak hukum dalam menjaga keamanan dan keadilan di tanah air.